Senin, 27 Maret 2017

REPRESENTASI PENGETAHUAN PART II



Latar Belakang
Representasi digunakan untuk menjelaskan sifat yang penting, masalah yang membuat informasi dapat digunakan menggunakan prosedur penyelesaian sebuah masalah. Representasi dapat  membuat seorang programmer mampu mengimplementasikan pengetahuan yang diperlukan untuk menemukan sebuan solusi masalah yang ada di program. Adapun beberapa cara untuk representasi pengetahuan berdasarkan fakta dalam program Kecerdasan Buatan.

Isi
Logika
Merupakan suatu penalaran, kaidah, dan suatu prosedur yang dapat memciptakan penalaran. Proses penalaran di bagi menjadi 2 yaitu logika deduktif dan logika induktif yang di tuangkan ke dalam bentuk yang sesuai dengan kecerdasan buatan, yaitu logika simbolik atau biasa disebut matematika.
Logika Proporsional
• Proposisi merupakan suatu argumen atau suatu fakta yang menyatakan tentang benar (TRUE) dan salah (FALSE)
Logika Predikat
• Suatu logika yang lebih canggih yang digabungkan dengan konsep dan kaidah proporsional yang memiliki kesamaan. Disebut juga kalkulus predikat, yang dapat memberikan tambahan sebuah kemampuan untuk representasi pengetahuan dengan sangat cermat, tepat dan rinci. Dapat digunakan untuk memecahkan pernyataan ke dalam bagian yang disebut obyek, karakter beberapa obyek dan beberapa keterangan sebuah obyek. Suatu proposisi dan premis dibagi menjadi beberapa bagian
Jaringan Semantik
Berupa struktur yang sederhana digunakan representasi pengetahuan berdasarkan grafis yang menunjukkan hubungan berbagai objek - objek.
Frame
Frame merupakan sebuah kumpulan dari beberapa pengetahuan tentang suatu objek - objek tertentu, kejadian, lokasi, waktu dan situasi yang didasarkan pada pengalaman. Frame memiliki beberapa slot yang menggambarkan tentang rincian atau sebuah atribut dan karakter objek. Tingkatan Frame merupakan susunan dari frame yang menggunakan pewarisan frame.



Kesimpulan
Dengan adanya frame dapat memetakan sebuah objek berdasarkan fakta dan dapat mudah di pahami oleh penulis maupun oleh pembaca dengan adanya frame menambah cepat dalam mengerti sebuah fakta yang ada pada objek.

URL GIT : ekikesuma

Eki Kesuma Muhammad
D4 TI 3B
1144087


Referensi

Senin, 20 Maret 2017


REPRESENTASI PENGETAHUAN


LATAR BELAKANG
Representasi digunakan untuk menjelaskan sifat yang penting, masalah yang membuat informasi dapat digunakan menggunakan prosedur penyelesaian sebuah masalah. Representasi dapat  membuat seorang programmer mampu mengimplementasikan pengetahuan yang diperlukan untuk menemukan sebuan solusi masalah yang ada di program. Adapun beberapa cara untuk representasi pengetahuan berdasarkan fakta dalam program Kecerdasan Buatan.



ISI
Representasi Pengetahuan

Representasi Berasal dari dua kata yaitu re dan presentasi, 

Re berarti mengulang
Presentasi berarti menyajikan
Pengetahuan adalah hasil penginderaan manusia, atau hasil dari pengamatan yang telah dilakukan di lapangan. 

Contoh:
Saya tahu pelajaran
Saya paham pelajaran
Dapat dilihat diatas ada tahu dan ada paham penjelasannya adalah bahwa tahu itu hanya sekedar mengetahui tapi terkadang faktanya tidak tahu, namun jika paham dia tahu dan sesuai dengan faktanya.

Representasi Pengetahuan merupakan metode yang digunakan untuk mengodekan pengetahuan dalam sebuah sistem pakar berbasis pengetahuan

Hasil Representasi Pengetahuan Menggunakan Logika


KESIMPULAN
      kecerdasan buatan dapat di implementasikan dalam sebuah pengetahuan dengan menentukan rute terbaik suatu wilayah menggunakan bahasa pemrograman apapun tetapi disarankan menggunakan python karena di dalam nya terdapat sebuah library yang dapat di gunakan tanpa membuat library baru

URL GIT : ekikesuma

Eki Kesuma Muhammad 
11144087
D4TI3B


REFERENSI

SCAN PLAGIARISME

Sabtu, 11 Maret 2017

MATERI 1 KECERDASAN BUATAN




Latar Belakang
       Pada era globalisasi kecerdasan buatan lahir pada setiap teknologiyang dapat diartikan bersifat cerdas dalam hal apapun, misalnya robotika, jaringan saraf tiruan, sistem pakar bahkan permainan dapat menggunakan kecerdasa buatan.Kecerdasan buatan dapat digunakan pada berbagai bidang kebutuhan manusia misalnya dalam bidang hiburan. Dengan adanya hiburan / permainan, maka kejenuhan yang timbul akibat rutinitas yang tinggi dapat dihilangkan dapat pula menghilangkan stres. Salah satunya adalah game. Keberadaan industri game yang terus berkembang pesat serta semakin maraknya peredaran perangkat keras game seperti PSP , dan PS dijadikan bukti bahwa masyarakat memang sangat tertarik dan memiliki minat pada bidang kecerdasan buatan yang satu ini. Bahkan pada jaman sekarang aplikasi permainan merupakan salah satu fitur yang harus terdapat dalam telepon selular semua masyarakat.

Isi
Cerdas pengertian pada cerdas dapat diartikan Cepat dan Tepat.
Cerdas : Defendant & t berjalannya waktu (selama proses berlangsung)
Tepat : Sesuai pada waktunya
Jika dilihat lagi Cerda situ memiliki bagian Efisien dan Efektif
Efisien 
Jika dillihat dari contohnya yaitu BBM saya efisien dalam arti efisien dalam bb mini yaitu irit dari irit itu bisa mengacu pada hal biaya(cost). Dari biaya(cost) tersebut dapat dilihat lagi dari waktu dan materi.
Jadi bisa diartikan efisien dapat diartikan dengan cepat.
Efektif
Jika dilihat dari contohnya yaitu Efektif membunuh nyamuk. Efektif disini yaitu dapat diartikan ampuh dari ampuh tersebut yaitu dapat diartikan dengan tepat sasaran.
Jadi dapat diartikan bahwa efektif yaitu tepat sasaran.
Adapun contoh lain yaitu:
7+5 = 12 -> Tepat Efektif 
7+5 = 12 -> Tepat efektif (dalam waktu 3 detik) Efisien
CEPAT + TEPAT -> CERDAS
Jadi dapat dilihan dari penjelasan diatas yaitu antara efektif dan efisien yaitu Cerdas dan cerdas itu dapat dilatih.
Buatan adalah Artifiial kita akan membuat dan merekayasa mesin yang punya kemampuan cepat dan tepat. Representasi Pengetahuan.

GAMBAR IMPLEMENTASI KECERDASAN BUATAN



Kesimpulan
Kecerdasan buatan sangat di butuhkan pada saat ini bahkan di manfaatkan untuk menciptakan suatu virtualisasi yang dituangkan di dalam game, masyarakat sangat tertarik karena dapat melatih otak agar berpikir strategi yang digunakan

URL git :

Eki Kesuma Muhammad
D4 TI 3B
1144087


Referensi :
  
Plagriarisme :

Rabu, 16 November 2016




Latar Belakang
             Pada era globalisasi Sistem Informasi Geografis di butuhkan dalam kehidupan sehari hari baik di gunakan untuk mengetahui suatu tempat maupun mengetahui jarak bahkan koordinat dalam geografis. Maka dari itu kita perlu membuat sebuah data geospatial untuk mengetahui proses apa saja yang di butuhkan dan tool apa saja yang di butuhkan dalam pembuatan data geospatial. Membuat data geospatial dapat dilakukan dengan fungsi Writer yang digunakan untuk menuliskan hasil output geografis yang dibutuhkan
Penjelasan
Langkah membuat data/ create data file shp :
·         Import shapefile
·         a = shapefile.Writer(param)
·         a.point(x,y)
·         a.poly([x,y],[v,w])
Langkah membuat data/ create data file dbf :
·         import shapefile
·         a = shapefile.Writer(param)
·         a.field(‘namafield’,’C’,’40’)
·         a.record(‘bdg’)
Kemudian disimpan dengan cara :
a.save(‘file.shp’)
Penjelasan Metod Writer :
·         Point(x,y)
Memasukkan data berbentuk poin ke dalam shp, dan berdasarkan format ESRI : 1
·         Poly([a,b],[c,d])
Memasukkan data geospatial berbentuk poligon(kembal ke titik awal) dan polilyne(tidak kembali ke titik awal)
·         Field(‘Budaya’,’C’,’40’)
Membuat atribut tabel bernama Budaya dengan tipe data varchar dengan panjang 40 karakter, jika ingin tambah field maka panggil kembali method field
·         Record(‘Bandung’)
Mengisi tabel yang hanya 1 field dengan value = Bandung, jika ada dua field maka record(‘Bandung’,’kota’)
·         Save(‘namafile.shp’)
Menyimpan file shapefile di komputer
Parameter pada Writer :
·         Shapefile POLIGON
·         Shapefile POINT
·         Shapefile POLYLINE

Contoh dalam aplikasi
POINT :
Import shapefile
a = shapefile.Writer()
a.point(10,12)

POLYLINE
Import shapefile
a = shapefile.Writer()
a.poly(parts[{1,5},{5,5},{3,3}])
shapetype = shapefile.POLYLINE

POLIGON
Import shapefile
a = shapefile.Writer()
a.poly(parts = [{1,5},{5,5},{3,3}])

Kesimpulan
             Setiap membuat data geospatial kita harus mengerti tipe data apa saja yang di butuhkan, mulai dari point sampai dengan polygon. Kita dapat memilih tipe data apa yang kita ingin tampilkan pada pembuatan sistem informasi geografis yang di butuhkan. Dengan kita membuat data geospatial sendiri kita dapat menentukan dan menghitung koordinat dengan tepat.



Nama  : Eki Kesuma Muhammad
Kelas  : D4 TI 3B
NPM  : 1144087


Daftar Pustaka :
http://hikikootaku.blogspot.co.id/2014/10/pengertian-write-writeln-read-dan.html
https://www.academia.edu/6090161/SISTEM_INFORMASI_GEOGRAFIS_PENGERTIAN_DAN_APLIKASINYA

Scan Plagriarisme :

Rabu, 09 November 2016

Retrieve Data Part 2





Latar Belakang
                Quantum GIS suatu aplikasi yang digunakan untuk mempermudah kita dalam leakukan pendataan sebuah lokasi bahkan mengetahui profil sebuah lokasi dengan mudah  Retrieve data Geospatial merupakan  perintah view atau select dalam data geospatial yang di gunakan untuk menampilkan titik, garis maupun polygon didalam geometri, sedangkan data geospatial digunakan untuk menentukan posisi atau letak suatu objek atau suatu kejadian yang ada pada permukaan bumi.

Pembahasan
Retrieve data mengambil data shapefile dari ESRI retrieve data di bagi menjadi 2 yaitu :
1.          Dbf : table atribut data
2.          Shp : data geometri
Geometri standard ESRI
Point : data berupa titik
Polyline : data berupa garis
Poligon : data berupa garis yang dari titik awal bertemu dengan titik akhir
Operasi Pada Python
Library pyshp dipanggil dengan :
Import shapefile
instansiasi kelas shapefile kepada sebuah variabel :
sf = shapefile.Reader(‘coastline.shp’)
Maka variable sf adalah instansi dari kelas shapefile kita bias jalankan method 2 variabel instant sf
Method
Dbf : sf.fields
Untuk melihat atribut tabel
Sf.records()
Sf Untuk mengambil semua record
Sf.record(n)
Mengambil baris ke n records
Shp : sf.shapes()
mengambil semua recorde geom
sf.shape(n)
mengambil data ke n baris
BBOX ( Bonding Box)
Titik pinggir view peta
Parts
Record ini bagian dari record lain
Point
Koordinat oembentiuk shapetype
CONTOH MEMBUAT CLASS MEMILIH CLASS
Import shapefile
Class Gede(object):
Def__init__(self,namafile):
Self.sf = shapefile.reader(namafile)
Def itungbaris(self):
Rec = self.sf.shapes()
Return len(rec)
Def selectNegara(self,NEGARA):
i = 0
for a in self.sf.records():
if a[8] ==NEGARA:
return i
i=i+1

Kesimpulan :
Retrieve data memudahkan dalam melihat permukaan bumi bahkan letak letak di bumi dengan sangat mudah, begitu pun menggunakan python lebih mudah dalam pengoperasian data geospatial karena di dalam nya sudah terdapat paket paket dan objek objek yang merepresentasikan data geospatial


Nama  : Eki kesuma muhammad
Kelas   : D4 TI 3B
NPM   : 1144087


Referensi :

https://en.wikipedia.org/wiki/Shapefile
http://kamus-internasional.com/definitions/?indonesian_word=geospatial

Scan Plagriarisme :




Minggu, 30 Oktober 2016

Retrieve Data Geospatial



Latar Belakang :
            Retrieve data Geospatial merupakan  perintah view atau select dalam data geospatial yang di gunakan untuk menampilkan titik, garis maupun polygon didalam geometri, sedangkan data geospatial digunakan untuk menentukan posisi atau letak suatu objek atau suatu kejadian yang ada pada permukaan bumi. Data retrieve juga dapat di aplikasikan dalam python karena di python didalam file nya terdapat object object yang sudah terdaftar untuk data geospatial sehingga lebih mudah menggunakan python dalam pengaplikasian select









Pembahasan :
Rerieve Data Geospatial
Melakukan select dan view
Data record dari file dbf dan geometri dari file shp
Tool : lib pyshp
Cara Retrieve data
1.          Buka file terlebih dahulu
               -import shapefile
               -sf = shapefile.Reader(“nama.shp”)
2.          Hitung berapa jumlah Record
               Membuka dbf ;
               -sf.records()
               -sf.record(n)
               -sf.fields = melihat daftar nama field
               Membuka shp :
               -sf.shapes()
               -sf.shape(n)
               -dir(shapes)
Contoh 1 (hitung record)
a = sf.shapes() -> retrieve all data geometri
Len(a) = digunakan untuk menghitung jumlah record di variable a dimana len() itu fungsi menghitung jumlah arrow/dict dalam variable
Contoh 2 (melihat nama fields)
Nama.file = sf.fields
Print nama.fields
File SHP berisi :
             Bbox :
               Boundary box dapat berupa koordinat dan titik, artinya data view melihat peta
             Parts :
               Dibagi lebih dari 2 record artinya data keseluruhan
             Points :
               Koordinat
             Shapetype :
               Standar nomor
Geom Menurut data geometri oleh ESRI :
Value
Shape Type
Fields
1
Point
X, Y
3
Polyline
MBR, Number of parts, Number of points, Parts, Points
5
Polygon
MBR, Number of parts, Number of points, Parts, Points
Membuat class di python
-vi gede.py
Import shapefile
Class gede(object) :
Defhitungbaris(self.namafile)
Sf = shapefile.Reader(namafile)
Record = sf.shapes()
Return len(rec)
-Import gede
-inst = gede.Gede()
-inst.hitungbaris(“shp/bts_negara.shp”)
Constract
Import shapefile
Class gede(object) :
Def_init_(shelf,namafile):
Self.sf = shapefile.Reader(namafile)
Def hitungbaris (self)
Rec = self.sf.shapes()
Return len(rec)

Kesimpulan
Retrieve data memudahkan dalam melihat permukaan bumi bahkan letak letak di bumi dengan sangat mudah, begitu pun menggunakan python lebih mudah dalam pengoperasian data geospatial karena di dalam nya sudah terdapat paket paket dan objek objek yang merepresentasikan data geospatial


Nama  : Eki kesuma muhammad
Kelas   : D4 TI 3B
NPM   : 1144087


Referensi :

https://en.wikipedia.org/wiki/Shapefile
http://kamus-internasional.com/definitions/?indonesian_word=geospatial

Scan Plagriarisme :


Selasa, 25 Oktober 2016

Tutorial QGIS dan Python dala pengaplikasian Data Geospatial


Latar Belakang :
                Quantum GIS suatu aplikasi yang digunakan untuk mempermudah kita dalam leakukan pendataan sebuah lokasi bahkan mengetahui profil sebuah lokasi dengan mudah. Dengan adanya hal tersebut kita tidak perlu berkeliling atau mencari informasi melainkan melalui aplikasi tersebut. Sedangkan python merupakan bahasa Pemrograman yang dapat di gunakan untuk membaca jumlah jumlah lokasi tertentu






Pembahasan :
Data Geospatial :
Representasi geospatial dalam bentuk data yang kompak data geospatial dibagi 2 yaitu :
Vektor : berupa data yang berbentuk koordinat atau pola yang digunakan mengetahui wilayah tertentu
Vector memiliki 3 bentuk :
Poin / titik : titik ini merupakan segala sumber yang ada di vector
Garis /Line : merupakan kumpulan dari titik yang membentuk garis
Poligon : merupakan kumpulan dari garis yang saling berhubungan
Vektor memiliki tipe file shapefile , dapat berupa dbf dan shp

Raster : berupa data yang berbentuk gambar yang digunakan mengetahui wilayah tertentu,
Tipe data dapat berupa : jpg, ecw

Vektor di bagi 2
1.       Cultural : data geospatial hasil peradapan manusia atau merupakan batas wilayah
2.       Physical : data geospatial yang terlihat kasat mata biasanya dalam bentuk map

Untuk menjalankan python di semua direktori kita harus mengganti environtment variable nya kemudian itu masuk ke cmd :
1.       Install pip pyshp
2.       Kemudian setelah mengistal masuk ke folder yang berisi data dari natural earth
3.       Kemudian ketik python
4.       Setelah itu ketik import shapefile yang berguna untuk membaca data shapefile
5.       Kemudian sf = shapefile.reader(“gis/lokasi.shp”) yang memiliki pengertian kita membuat variable baru dengan nama sf yang di dalam nya membaca tipe data shapefile
6.       Setelah itu shapes = sf.shapes() digunakan untuk menyimpan variable sf di dalam shapes
7.       Len(shapes) digunakan untuk menyetak data berupa angka

Kesimpulan :

                Dengan adanya aplikasi aplikasi lokasi seperti quantum GIS lebih memudahkan kita dalam mengetahui detail suatu wilayah, dan dengan adanya bahasa pemrograman seperti python kita dapat mengetahui dan mempelajari bahasa bahasa pemrograman berbeda tetapi memiliki fungsi yang sama


Nama : Eki Kesuma Muhammad
Kelas  : D4 Teknik Informatika
NPM   : 1144087


Referensi :
https://www.gislounge.com/difference-gis-geospatial/
http://www.rizqialam.com/2014/10/pengertian-vektor-dan-raster.html


Plagriarisme Scan :